![]() |
Pengemasan Paket Bantuan Sosial. ©2020 Liputan6.com/Johan Tallo (Dok.merdeka.com) |
Koranelektronik.com, Polda usut 13 temuan kasus penyelewengan Bansos Covid-19. Diduga pelaku mayoritas dari aparatur kewilayahan di Jawa Barat.
Direktur Reserse Kriminal
Khusus Polda Jawa Barat, Kombes Yaved Duma Parembang menjelaskan aparatur
kewilayahan yang dimaksud ialah mulai dari Camat, Kepala Desa, perangkat desa
dan ketua RT. Bahkan, ada kasus penyelewengan dana bansos itu yang berkaitan
dengan kepala dinas sosial.
"Macam-macam
(terduga pelakunya), ada Camat, Kades, Kadis Sosial, Kasi Kesra, aparat desa,
perangkat desa, dan ketua RT," kata Yaved, Rabu (29/7).
Yaved mengungkapkan, modus yang digunakan pelaku pun macam-macam.
Ada yang langsung memotong dana, padahal yang seharusnya menjadi hak masyarakat
yang membutuhkan.
Yaved menambahkan, ada
pula modus yang dilakukan dengan mengganti isi dus bansos berupa kebutuhan
pokok. Bansos ada yang diganti dengan produk yang lebih rendah kualitasnya
ataupun lebih rendah nilai harganya.
"Ada yang diganti, isinya seharusnya daging diganti menjadi
abon, bansos tunai diganti menjadi sembako, diganti beras kualitas lebih murah,
pengurangan dana juga," kata dia.
Menurutnya kasus penggantian isi dus bantuan sembako itu terjadi
di Kabupaten Cianjur, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Karawang.