KoranElektronik.com - Situs
warisan dunia UNESCO yang satu ini bukanlah bangunan, tapi hutan. Uniknya, hutan ini
bercahaya saat malam. Western Ghats adalah
nama hutan ini. Terbentang seluas 1.600 km dari pantai barat India dari negara
bagian Gujarat ke daerah selatan Kerala.
Rangkaian pegunungan ini diselimuti hutan hujan yang jadi
rumah bagi harimau, macan tutul, macan kumbang hitam dan gajah Asia, serta
aneka flora dan fauna endemik lainnya. Bahkan, umur Western Ghats lebih tua
dari Pegunungan Himalaya.
Seorang penulis dari BBC Travel,
Minggu (26/7/2020), Neelima Vallangi, memulai perjalanan dari Maharashtra
Bhimashankar Wildlife Reserve. Vallangi, dia trekking untuk menelusuri Western
Ghats. Tentu tidak sampai semua wilayahnya, dia hanya mendatangi beberapa titik
saja terutama wilayah yang dihuni oleh suku Ahupe.
Vallangi memasuki hutan yang rimbun
nan hijau. Sayang, jalanannya banyak yang berlumpur dan licin karena hujan yang
tak henti. Terang saja, dia pergi ke sana kala itu saat bulan September yang
mana sedang dalam periode musim hujan. Musim hujannya sendiri, berlangsung dari
Juni sampai Oktober.
Malam pun tiba, Vallangi dan
rombongannya begitu lelah karena stamina terkuras habis. Mereka yang
dijadwalkan tiba di perkampungan suku Ahupe pada sore hari, malah baru sampai
di malam harinya.
Namun yang tak disangka, ada
pemandangan yang tak biasa di depan mata Vallangi di Western Ghats. Begitu dia
memperhatikan beberapa batang pohon yang terjatuh dan ada di atas tanah,
matanya makin terbelalak. Batang-batang pohon itu bercahaya!
Cahayanya berwarna hijau yang
benar-benar jelas terlihat dan menyala bagaikan lampu. Bukan cahaya dari
kunang-kunang, tapi cahayanya muncul dari batang pohon.
Setelah ditelusuri, cahaya tersebut
berasal dari jamur bioluminescent. Jamur yang bisa mengeluarkan cahaya berwarna
hijau karena reaksi kimia di dalamnya. Jamurnya masuk dalam genus Mycena. Di
seluruh dunia terdapat sekitar 500 jenis jamur yang masuk ke dalam genus ini,
tapi hanya 33 persen yang memiliki kemampuan bioluminescent.
Saat musim hujan, jamur tersebut
memang tumbuh dengan subur. Cahaya berwarna hijau yang dikeluarkannya bertujuan
untuk menarik serangga agar bisa menyebarkan spora sebagai respon untuk
bertahan hidup. Bagi Vallangi dan traveler lainnya, fenomena ini tentu sangat
unik!
Usut punya usut, pada zaman dulu,
Western Ghats merupakan tempat yang diyakini sakral bagi suku Ahupe. Jelas
saja, mereka melihat banyak cahaya hijau di dalam hutannya saat malam hari dan
membuat mereka tidak berani masuk lebih dalam. Dalam jangka waktu yang lama,
cahaya hijau di hutan Western Ghats dikenal sebagai misteri!
Asal tahu saja, ternyata tidak
banyak hutan di dunia yang memiliki jamur bioluminescent yang bisa mengeluarkan
cahaya. Sejauh ini selain Western Ghats, hanya hutan di Ribeira di Sao Paulo
juga memiliki jamur tersebut.
Beberapa operatour tour di India
menawarkan pendakian ke Western Ghats,
seperti Kalypso Adventures dan Karnakata. Siapa tahu, Anda juga seberuntung
Vallangi dan bisa mendatangi hutan bercahaya di India ini.