![]() |
vaksin COVID-19 |
KoranElektronik.com – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memprediksi
paling cepat vaksin dapat digunakan pada tahun 2021. Karena Vaksin tersebut
masih dalam tahap uji klinis di Indonesia
"Hampir semua ahli, (prediksi) pada tahun depan.
Optimis, belum tentu benar, paling cepat dua bulan lagi, tapi terlalu
optimistik, kemungkinan tercepat, cepat 2021," kata Ketua Satgas COVID-19
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban, saat dihubungi, Senin
(20/7/2020).
"Preklinik itu belum uji klinik manusia,
itu berarti di laboratorium dan hewan uji coba, ada 135 calon vaksin kelompok
ini. Tahap dua, tahap dua itu lebih lanjut dari uji keamanan, ada 11
vaksin," tuturnya.
Setelah itu, Zubairi menerangkan fase ketiga
ada empat vaksin. Setelahnya, baru diuji klinik.
Zubairi mengatakan, kalau dari 3 tahapan itu tidak
berhasil di salah satu fase, maka tidak bisa berlanjut ke tahap berikutnya.
Sehingga, dalam pengujian vaksin ini dimungkinkan masih membutuhkan waktu yang
tidak sebentar.
"Dari tahap 1, 2, 3 itu ada sesuatu
gagal, ya sudah berhenti tak bisa tahap berikutnya. Uji fase 2 diuji ke ratusan
orang. Bisa tidak lindungi minimal 50 persen, baru naik ke tahap tiga. Tahap
tiga ini, harus diuji ke beberapa ribu orang, dikerjakan di dinas. Tapi belum
diketahui apakah berhasil di negara lain," terangnya.
Diketahui, vaksin Corona buatan China resmi
masuk ke Indonesia per Minggu (19/7) kemarin. Setibanya di Indonesia, vaksin
ini langsung dibawa ke PT Bio Farma (Persero) ke Bandung untuk diuji coba
klinis.
Vaksin ini merupakan buatan Sinovac Biotech
Co., perusahaan biofarmasi yang fokus pada penelitian, pengembangan, pembuatan,
dan komersialisasi vaksin. Perusahaan tersebut berbasis di Beijing, China.
Vaksin Sinovac melalui proses yang amat
panjang sejak pandemi Corona bergulir. Sinovac sudah memulai risetnya sejak
awal 2020.