Koranelektronik.com – Mantan bintang
porno, Mia Khalifa turut buka suara terkait ledakan di Beirut, Libanon. Dalam sejumlah
unggahan di media sosial, ia mengungkapkan kesedihan serta kehancuran hatinya
melihat kampung halamannya porak poranda akibat ledakan.
Salah satunya
adalah ketika ia mengunggah kondisi Beirut saat ini dan menyatakan itu tak
seperti yang dikenal dulu.
“Ini bukan
Beirut yang saya kenal. Masa kecil saya tak pernah terasa begitu beharga
seperti saat ini. Libanon tidak akan terasa sama lagi,” tulis Mia Khalifa dalam
Instagram Storiesnya.
Ia juga
sempat mengunggah kondisi gereja tempatnya di baptis ketika ledakan terjadi.
“Hati saya
hancur. Saya tidak tahu ini benar-benar menghancurkan perasaan,” tuturnya.
Baik di
Twitter, Instagram hingga TikTok, Mia Khalifa juga gencar mengajak orang untuk
berdonasi membantu para korban bencana ledakan. Ia turut menyoroti akses medis
yang suit dijangkau para terdampak ledakan.
Di sisi
lain, Mia Khalifa menuding Hizbullah dalang ledakan yang menelan lebih dari 100
korban jiwa tersebut. Hizbullah merupakan kelompok militan, partai politik
sekaligus para militer dari kelompok Syiah yang berbasis di Libanon.
Ia menduga
ledakan tersebut terjadi di gudang amunisi milik Hizbullah. Ia juga menyoroti pemberitaan
yang menyatakan ledakan tersebut disebabkan ledakan kembang api karena
warna-warni yang sempat terlihat sebelum ledakan besar terjadi.
“Hizbullah
berbohong kepada orang-orag Libanon menyembunyikan bahan peledak di tanah kami,
dengan mengatakan ledakan disebabkan oleh
FIREWORKS. Kembang api’?!” tulis Mia Khalifa di Instagram serta
Twitternya.
Sementara itu,
kepala keamanan umu Libanon Abbas Ibrahim sebelumnya mengungkapkan 2.700 ton
amonium menjadi pemicu ledkan dahsyat tersebut. Bahan kimia tersebut disimpan
di pelabuhan Beirut sebelum dikirim ke Afrika.
Dalam Instagram
Stories, Mia Khalifa juga mengungkapkan kepada pemerintah Libanon seperti
mengenai akses listrik yang sulit sebelum ledakan serta krisis ekonomi yang
parah.
“Minggu lalu
total listrik yang didapat Beirut selama 20 jam. Rumah Sakit yang tersisa
beroperasi dalam kegelapan. Setiap pemimpin politik harus mundur, atau harus
dimakzulkan, cara yang mana pun. Tak mungkin orang bisa hidup seperti ini,”
tuturnya.
Oleh sebabitu,
ia menyerukan revolusi bagi Libanon.
“Aku memilih
revolusi. Kembalikan Libanon kepad rakyat’” tulisnya.
Aksi tersebut
memicu pro dan kontra warganet. Banyak dari mereka yang mendukung seruan Mia
Khalifa.
“Wow
@Miakhalifa muai membangun kesadaran orang-orang bahkan sebelum presiden kami
bangun untuk ke toilet,” tulis salah satu warganet yang kemudian diunggah ulang
oleh Mia Khalifa.
Kendati demikian,
banyak pula orang-orang yang meniai langkah itu merupakan upaya Mia Khalifa
supaya Bisa kembali ke Libanon.
Ia telah
dilarang masuk ke kamoung halamannya selam beberpa wkatu karena menjadi bintang
film porno.
Banyak warganet
menilai Mia Khalifa sedang berpura-pura menjadi korban. Mereka juga meminta Mia
Khalifa untuk fokus menyeruakan donasi.
“Tolong
bagikan link untuk donasi. Ini bukan saatnya bermain menjadi korban dan membuat
semua hal tentangmu. Tolong ya, terimakasih,” tulis warganet.
“ketika Mia
Khalifa mencoba menjadi salah satu korban padahal ia merupakan orang dewasa
yang memilih untuk masuk industri porno dan sekarang mencoba supaya bisa
menebus keputusasaannya. Itu tidak akan pernah terjadi,” ujar warganet yang
lainnya.
(Dyn/Ke)