![]() |
Foto : Kantor BMKG Meteorologi Kelas III Temindung Samarinda |
Koranelektronik.com, Samarinda - Tak kenal maka tak sayang, kalimat ini
menggambarkan keingintahuan tentang
sesuatu. Entah itu sesuatu yang nyata (Real) maupun yang tidak nyata (Abstrak).
Kali ini,
Jurnalis mengajak masyarakat yang ada di Samarinda dan Indonesia untuk mengenal
dan memahami lebih dekat sesuatu yang real yaitu Badan Meteorologi, Klimatologi
dan Geofisika(BMKG).
![]() |
Foto : Kepala BMKG Samarinda, Riza Arian Noor, S.Si, M.Ling |
Dalam
penjelasannya, Riza menerangkan secara detail mengenai arti, fungsi dan
keberadaan BMKG yang ada di Wilayah Kaltim.
"BMKG itu adalah
singkatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, yang merupakan
lembaga Non Departemen yang pusatnya di BMKG Jakarta, terang Riza kepada media
Koranelektronik.com pada Selasa sore(25/08/2020).
Selanjutnya ia
mengatakan khusus untuk Wilayah Kaltim terdiri dari UPT (Unit Pelayanan Teknis)
yang tersebar di 4 Daerah. Yang Pertama Stasiun Meteorologi Sepinggan
Balikpapan, mereka selaku Koordinator UPT yang ada di Kaltim, Kedua, UPT
Stasiun Meteorologi Samarinda, Yang Ketiga, Stasius Geofisika Balikpapan dan
Keempat, Stasiun Meteorologi Berau.
"Nah, untuk
Stasiun yang ada memiliki difungsinya masing-masing, ada fungsi Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika," jelas Riza.
Selanjutnya ia pun menjabarkan bahwa, arti Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari kondisi Atmosfer sesaat, lebih banyak
implementasinya ke prakiraan cuaca, kapan cuacanya, bagaimana bisa terbentuk
dan lain sebagainya.
"Selain
itu, Meteorologi sangat bermanfaat untuk pelayanan Jasa Transportasi
Penerbangan, karena data-data tersebut sangat diperlukan pesawat untuk
perencanaan ataupun pada saat take off dan landing," tuturnya.
Lebih lanjut, ia
mengatakan dalam hal perencanaan ini, misalnya pesawat akan terbang dari Samarinda ke Jakarta, maka kami akan
menyiapkan dokumen yang berisi informasi kondisi cuaca selama perjalanan.
Informasinya
mengenai kecepatan angin, ketinggian berapa, bagaimana citra satelitnya, dimana
ada awan berbahaya seperti awan cumolonimbus dimana pesawat tidak bisa
menerobosnya tapi mengindarinya.
selain itu,
meteorologi bermanfaat untuk Publik dan Kelautan atau Maritim.
"Bagaimana
mengetahui tinggi gelombang, kecepatan angin,
untuk mengetahui daerah tangkapan ikan dan bisa untuk mengetahui bila
ada kebocoran kapal minyak yakni luas sebarannya dan jarak pandang kedalaman
air saat tim sar melakukan penyelamatan," jelas bapak dua anak ini kepada media Koranelektronik.com.
Selanjutnya,
tentang Klimatologi yakni ilmu yang mempelajari mengenai iklim.
"Khusus di
Kaltim ini kebetulan tidak ada UPT khusus menangani Klimatologi. Namun khusus
UPT Samarinda diberikan tugas tambahan," katanya.
Selanjutnya, Beda
prakiraan cuaca dan iklim adalah bila prakiraan cuaca jangkanya pendek, berlaku
untuk hari ini dan besok, sedangkan iklim yakni cuaca untuk 10 harian, sebulan
bahkan semusim.
Untuk
Implementasi sendiri kebanyakan di bidang pertanian misalnya kapan waktu yang
tepat untuk petani menanam dengan melihat musimnya.
Hal ini juga
bermanfaat bagi perencanaan stakeholder yang terkait misalnya akan melakukan
pembagunan jalan atau konstruksi.
"Mereka(Stakeholder)
harus memperhatikan iklim, tidak mungkin mereka membangun jalan pada saat musim
hujan, tentunya mereka harus membangunnya pada musim yang hujannya sedikit," ungkapnya.
Mengenai
Geofisika, Riza menerangkan yakni ilmu tentang kegempaan, selain itu untuk
menentukan terbenamnya matahari, hilal, 1 Syawal, tanda waktu yang dipakai
untuk menentukan waktu standar dan kualitas udara.
Untuk daerah
Kaltim, mengenai gempa relatif untuk dirasakan.
"Sebenarnya ada gempa tetapi relatif
tidak dirasakan dan jaringan sensor pendeteksinya tidak serapat daerah di Jawa,
di Kaltim baru ada 10, terangnya.
Selanjutnya
dikatakan, gempa yang bisa dirasakan itu adalah gempa dengan kekuatan lebih
dari 5 skala richter, bila dibawah itu kurang atau tidak dirasakan.
Berkenaan dengan
fasilitas yang dimiliki oleh BMKG sudah lumayan, untuk BMKG Kaltim
fasilitas sudah lumayan. Di Balikpapan ada Radar Cuaca artinya alat yang dapat
mendeteksi awan-awan hujan, Weather Operation System dan sistem otomatis
lainnya," jawabnya.
Mengenai kendala
yang dihadapi, Riza mengatakan, pasti
ada kendala diantaranya masalah kelistrikan karena alat-alat canggih yang
digunakan sensitif atau terganggu bila listrik tidak stabil selanjunya masalah
medan yang luas.
Dikatakan,
pihaknya sudah bekerjasama dengan Dinas Pertanian. Dimana ada pos hujan yang
dibangun sekitar 60 - 67, gunanya untuk mengetahui karakteristik daerah, curah
hujan, musim hujan dan musim kemarau sehingga kita memiliki data-data lima
puluh tahun ke
kedepan bila
diperlukan.
Riza berharap
bahwa BMKG bisa melayani layanan klimatologi khususnya untuk wilayah Kaltim dan
bisa bermanfaat.
"Itulah gambaran secara garis besar mengenai BMKG yang ada di Kaltim," tutupnya
mengakhiri perbincangan.
Penulis : Yohannes Benny
Editor : Santi Dwi Lestari