![]() |
Ilustrasi garis polisi [foto;Ist] |
KoranElektronik.com - Seorang wartawan bernama Demas Laira (28) ditemukan tewas dengan 17 luka tusukan di sekujur tubuh, di jalan Poros Mamuju-Palu, Desa Tobinta, Kecamatan Karossa, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Kamis (20/8/2020) dini hari.
Baru saja menjadi jurnalis media online Sulawesion.com sejak 1 Agustus 2020, sebelum meninggal korban dikabarkan tengah menulis berita mengenai proyek desa di Mamuju Tengah.
Belum diketahui pasti penyebab kematian tersebut, "Masih dalam proses penyelidikan, sedang di dalami motifnya. Nanti perkembangan hasil penyelidikan baru bisa disampaikan," kata Kabib Humas Polda Sulawesi Barat, AKBP Syamsu Ridwan, Jumat (21/8/2020).
Adapun barang bukti sita dari tempat kejadian perkara (TKP) motor Yamaha nomor Polisi DC 3385 AI, Helm dan STNK, dompet berisi KTP, SIM C dan 7 buah kartu ATM atas nama korban. Serta satu kantong pakaian dan 3 kartu pengenal pers atas nama Demas Laira.
"Jenazahnya sudah diambil keluarga dan dimakamkan setelah dilakukan outopsi,'' ujarnya.
Dia mengatakan, sejumlah pihak telah dimintai keterangan terkait kasus ini. Seperti orang terdekat korban.
"Sementara ini, yang diperiksa masih keluarga terdekat korban hari ini," pungkas AKBP Syamsu Ridwan.
"Di lokasi penemuan jasad wartawan tersebut, juga ditemukan motor milik korban, kartu identitas serta sepatu sebelah kanan yang belum kami tahu pemiliknya," kata Agung Setyo Negoro. Dikutip dari Antara, Jumat (21/8/2020).
Polisi masih mendalami kasus ini. Apakah korban tewas terkait dengan profesinya atau ada penyebab lainnya. "Jenazah korban sudah diambil oleh pihak keluarganya. Terkait penyebab kematian, kami masih terus melakukan penyelidikan dan meminta keterangan sejumlah saksi," tambah Agung.
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulbar mendesak Kepolisian agar transparan dalam mengungkap kematian wartawan di Mamuju Tengah.
"Kami mendesak pihak Polres Mamuju Tengah agar segera mengungkap penyebab kematian wartawan yang diduga menjadi korban pembunuhan, dan segera menyampaikan secara transparan motif pembunuhan tersebut," kata Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI Sulbar Mursalim Majid di Mamuju.
PWI juga meminta masyarakat, khususnya wartawan di Sulbar untuk menunggu hasil penyelidikan yang saat ini masih terus dilakukan polisi terkait kematian wartawan tersebut.
"Teman-teman wartawan juga harus mempercayakan sepenuhnya penyelidikan yang tengah dilakukan pihak kepolisian. Namun, tentu kami berharap agar polisi bisa secepatnya mengungkap dan menyampaikan motif pembunuhan tersebut agar tidak menimbulkan spekulasi," ujar Mursalim.
[MA/KE]