 |
| Sejulah titik panas mulai terdeteksi di Kalimantan Selatan meski hujan masih turun beberapa hari belakangan ini. Ilustrasi. (iStock/Kesu01) |
Koranelektronik.com - Beberapa titik panas mulai muncul di Kalimantan Selatan walaupun hujan terkadang masih turun di wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir ini. Informasi kemunculan titik api itu disampaikan Polda Kalimantan Selatan.
"Dari pantauan satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) yang terkoneksi di aplikasi Bekantan memang titik panas terdeteksi saat-saat sekarang ini," ungkap Kasubdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Kalsel AKBP Endang Agustina di Banjarmasin, yang dikutip dari Antara, Sabtu (15/8/2020).
Walaupun telah terdeteksi, titik panas yang muncul belum terverifikasi apakah berasal dari kebakaran hutan dan lahan atau tidak.
Oleh sebab itu, petugas di lapangan tak menindaklanjuti temuan tersebut ke lokasi.
Selain itu, keberada titik api juga dilaporkan masyarakat dari aplikasi Bekantan. Mereka menerangkan titik api muncul di Desa Pandahan, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut.
Petugas telah bergegas menuju ke lokasi yang dilaporkan untuk melakukan pemadaman. Polisi bersama armada Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) Landasa Ulin Utara dan BPK Bati-Bati berhasil memadamkan api yang berada di lahan seluas 5 hektar di daerah tersebut.
"Terima kasih kepada masyarakat yang telah melaporkan adanya titik api dengan cepat melalui aplikasi Bekantan, sehingga api tidak menjalar semakin besar," kata Endang.
Endang mengatakan masyarakat saat ini harus lebih waspada terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran hutan bersamaan dengan datangnya musim kemarau. Disebabkan, kemarau akan membuat tanah menjadi kering.
Tanah yang kering tersebut akan diikuti dampak susulan yang berpontensi menyebakan kebakaran lahan.
"Karhutla biasanya dimulai dengan terjadinya jeda hujan atau Hari Tanpa Hujan (HTH). Jika HTH terus berlanjut maka titik panas berpontensi berkembang menjadi titik api yang memicu kebakaran," tegasnya.
