 |
| Daeng Ngalle yang viral karena naik motor sambil bawa parang di Makassar tanpa helm dan masker (Foto: Dok. Istimewa) |
Koranelektronik.com, Makassar - Setelah diamankan karena berkendara sambil membawa parang di Jalan AP Pettarani, Kota Makassar, Daeng Ngalle (57) kini telah dipulangkan. Sebelum dipulangkan, Daeng memberi klarifikasi tentang aksinya membawa parang di jalan raya.
"Sudah kita pulangin lagi, dia kan jualan parang memang," kata Kanit Jatanras Polrestabes Makassar Iptu Eka Bayu saat dimintai konfirmasi, Sabtu (19/9/2020).
Iptu Bayu mengatakan Daeng Ngalle merupakan penjual parang keliling di sekitar wilayah Topaz, Kecamatan Panakkukang, Makassar.
"Pokoknya dia keliling-keliling di Panakkukang memang, di Topaz, di Urip, keliling memang," jelas Bayu.
Saat ditanya mengapa Daeng berkendara sambil membawa parang sambil memegang setang motor, Bayu mengatakan Daeng Ngalle baru saja selesai salat Jum'at (18/9). Daeng Ngalle pun hendak berkeliling, namun area depan motornya penuh barang jualan dan helm sehingga sebilah parang miliknya dipegang sambil memegang setir.
"Habis jum'atan saja itu mah. Ya emang dia jualan, memang penuh di depan, jadi dia tenteng. Di motornya itu barang dagangan dia," terang Bayu.
Kepada polisi. Daeng Ngalle juga disebut telah meminta maaf karena membuat khawatir pengendara lain.
"Dia juga sudah janji ndag mengulangi kayak begitu, bikin heboh di medsos juga kan," terang Bayu.
Diberitakan sebelumnya, aksi Daeng Ngalle viral di media sosial. Dalam sebuah rekaman video viral di media sosial tersebut, tampak Daeng berkendara seorang diri sambil membawa parang. Selain itu, dia tak memakai helm dan masker.
Aksi ini membuat sejumlah pengendara lain menghindar. Pasalnya. Daeng Ngalle juga tampak melirik kiri dan kanan, seolah sedang mencari seseorang. Sementara itu, seorang pengguna jalan lain mengkritik aksi tersebut dari mobilnya.
"Ini toh, Gaes, ndag pake helm tong mi, ndag pake masker, pegang badik lagi, deh bahayanya (Ini ya, Gaes, sudah tidak pakai helm, tidak pakai masker, pegang parang lagi, wah, bahayanya)," kritik seseorang dalam video.
(MRD/KE)
