![]() |
Foto: Founder BDDS Budi Haryanto yang konsisten mendukung PMI |
Koranelektronik.com, Samarinda - Kesamaan profesi, hobby, rasa, nasib, fisik
dan kepentingan dapat membentuk suatu komunitas atau kelompok tertentu.
Demikian halnya dengan Bubuhan Donor Darah Samarinda(BDDS)
yang terbentuk karena adanya kesamaan rasa yakni peduli terhadap sesama
khususnya bagi masyarakat yang memerlukan bantuan transfusi darah.
Komunitas ini memfasilitasi mereka yang sedang memerlukan
transfusi darah disaat stock yang dibutuhkan tidak tersedia di Palang
Merah Indonesia (PMI).
Komunitas BDDS ini terbentuk pada tanggal 12 Mei 2016. Salah
satu pendiri BDDS, Budi Haryanto mengatakan bahwa BDDS ini merupakan komunitas
sosial kemanusiaan yang terdiri dari pendonor dan keluarga pasien.
Tujuan dibentukanya komunitas ini ialah untuk memenuhi kebutuhan darah yang disampaikan keluarga pasien.
Budi menambahkan, dalam perkembangannya, mereka melakukan
kegiatan donor darah untuk membantu kerjasama PMI dan beberapa Instansi.
Intinya adalah solidaritas sesama pendonor. Mengenai keanggotaan BDDS saat ini
sudah banyak terdaftar di Media Sosial milik BDDS.
"Saat ini keanggotaan BDDS di Facebook sebanyak 8000 orang
dan di Whatsapps sudah ada 23 grup yang dibagi berdasarkan golongan darah. Jadi
satu grup terdiri dari 200 orang," jelas Budi saat ditemui oleh awak
media Koranelektronik.com.
Budi mengatakan Komunitas BDDS berkantor di PMI Provinsi,
Kota Samarinda.
"Kami diberikan kesempatan untuk berkantor di PMI
Provinsi, untuk kegiatan surat menyurat dialamatkan di kantor PMI ini, "
imbuhnya.
![]() |
Foto: Pengurus BDDS bertugas dalam salah satu event di Mall Samarinda |
Dilanjutkannya, kepengurusan BDDS berjumlah 17 orang. Dari
17 orang tersebut, awalnya tidak saling mengenal.
"Bermula dari keluarga pasien yang posting butuh darah,
kemudian banyak komentar dan saya
berinisiatif untuk membuat grup, dengan menginvite orang-orang yang saya kenal, maka jadilah BDDS ini,"
ungkapnya.
Selain kegiatan event Donor Darah, BDDS juga pernah mengadakan Bakti Sosial dan
Penggalangan dana buat kegiatan pasien. Mengenai kendala yang dihadapi, Budi
menjelaskan bahwa saat pandemi Covid-19 ini, orang akan berpikir dua kali untuk
datang, apalagi di keramaian, seperti Mall bahkan ke PMI sekalipun.
Sementara pendapatan, pemasukan darah jadi berkurang,
terutama saat pandemi Covid-19 sedangkan kebutuhan pasien akan darah tidak
berkurang, selalu ada permintaan darah.
Bagi Keluarga pasien yang memerlukan darah saat ini, dapat
menghubungi admin di PMI, kemudian keluarga pasien akan di masukkan di grup,
kemudian komunikasi di grup, siapa yang bisa bantu donor, kemudian diarahkan
untuk membantu pasien. Selama ini, berjalan dengan lancar.
Budi berharap, kedepannya tidak ada lagi broadcast dari
keluarga pasien yang memerlukan darah.
"Jadi cukup dengan mendatangi PMI dan selesai,"
terangnya.
Mengenai pendanaan komunitas BDDS, Budi mengatakan, semua
berasal dari iuran pengurus BDDS, misal untuk pengadaan hadiah-hadiah menarik
berupa tumbler, kaos, mug dan jam dinding dan lainnya. Sejauh ini belum ada
donatur BDDS yang memberikan bantuan
dana secara kontinyu.
"Beberapa donatur yang membantu kami, lebih ke arah
spot event, jadi bila ada event donor darah, mereka mendonasikannya
kesitu," tutupnya.
Penulis : Yohannes Benny
Editor : Santi Dwi Lestari