![]() |
Ilustrasi. (Foto: iStock) |
Koranelektronik.com, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan agar masyarakat tak berharap kehidupan dapat kembali seperti sedia kala saat vaksin virus Corona (COVID-19) telah mulai diproduksi. Disebabkan stok vaksin yang tersedia tak akan cukup untuk sebagian besar orang, setidaknya hingga tahun 2022.
Kepala peneliti WHO, Soumya Swaminathan, memprediksi hasil uji klinis berbagai kandidat kemungkinan akan keluar di awal tahun 2021. Dengan demikian, maka produksi tahap awal kemungkinan baru dimulai pertengahan 2021.
Sesuai rekomendasi WHO, kelompok berisiko dan tenaga strategis akan diprioritaskan mendapatkan mendapatkan vaksin terlebih dahulu. Sementara itu masyarakat umum tetap menjaga diri dengan protokol kesehatan sambil secara bertahap kapasitas produksi vaksin ditingkatkan.
"Orang-orang sekarang membayangkan begitu masuk Januari vaksin sudah tersedia untuk seluruh dunia dan semuanya kembali normal. Bukan seperti itu cara kerjanya," jelas Swaminathan seperti dikutip dari South China Morning Post, Rabu (16/9/2020).
"Prediksi terbaik kami adalah vaksin akan mulai dibagikan pertengahan 2021. Karena kita kemungkinan baru melihat hasil beberapa uji klinis di awal 2021," sambungnya.
WHO berencana menyiapkan sekitar ratusan juta dosis vaksin untuk dibagikan secara adil pada 170 negara yang bergabung dalam inisiasiCOVAX pada pertengahan 2021. Jumlah itu ditargetkan meningkat menjadi 2 miliar dosis vaksin pada akhir 2021.