 |
| China anggap pesta di wuhan bukti sukses lawan corona (Foto: Google) |
Kota itu adalah kota Rulli. Jaraknya memang cukup jauh dari Wuhan, dan berbatasan dengan Myanmar. Setidaknya ada 3 kasus positif yang sudah terdeteksi.
Pemerintah kota Rulli meminta warga setempat untuk tetap berada di rumah dan orang-orang dilarang keluar masuk dari kota tersebut mulai Senin (14/9) malam, waktu setempat. Tes massal juga akan dilakukan pada setiap warga kota yang berpenduduk lebih dari 210 ribu jiwa.
Aktivitas bisnis di kota tersebut juga ditutup sementara, kecuali supermarket, apotek dan pasar makanan. Menurut para pejabat kota Rulli, penularan Corona itu dibawa dari Myanmar dan otoritas China akan 'menindak para imigran ilegal'.
Kota Ruili yang ada di wilayah perbatasan China dipisahkan oleh sungai dangkal dengan kota perbatasan Muse, yang ada di Myanmar. Muse diketahui menjadi pintu gerbang utama Myanmar ke China yang dikenal dengan jalanan kotor, senjata, kasino dan obat-obatan.
Wakil Walikota Ruili, Yang Bianqiang, menuturkan dalam konferensi pers bahwa otoritas kota itu akan memulangkan orang-orang yang tidak bisa memverifikasi waktu kedatangan mereka ke China
"Mereka tidak memiliki tempat tinggal tetap dan tidak memiliki tempat tetap untuk bekerja," katanya.
Pada Selasa kemarin, China melaporkan ada tujuh kasus baru Covid-19. Semuanya merupakan kasus impor. China pekan lalu juga menggelar 'perayaan kemenangan' atas wabah Corona Presiden Xi Jinping memberikan sejumlah penghargaan pada orang-orang yang berjasa melawan virus Corona di negara itu.
(MRD/KE)
